Merenungkan kembali Misi Gerakan Berea

MARILAH KITA KEMBALI KEPADA FIRMAN

“Waktu akan datang” demikian Firman Tuhan Yang Maha Kuasa, “dimana Aku akan mengirimkan kelaparan atas negeri ini, bukan kelaparan akan makanan atau kehausan akan air, tetapi akan mendengarkan Firman Tuhan. Orang orang akan mengembara sempoyongan dari laut kelaut dan dari utara ke timur untuk mencari Firman Tuhan, tetapi mereka tidak akan menemukannya (Amos 8 : 11-12).

Kita membaca di Kis. 17:11-12 bahwa orang-orang Berea lebih baik hatinya dari pada orang-orang Tesalonika. Orang-orang di Berea telah menerima Firman Tuhan Allah dengan segala kerelaan hati, dan menyelidiki Kitab Suci setiap hari untuk mengetahui apakah semuanya itu benar demikian. Jikalau kita hendak menjadi sebaik mereka, lalu apa yang harus kita lakukan supaya seperti mereka hari ini ? jawaban atas pertanyaan ini dapat ditemukan didalam kutipan Alkitab ini.

Apakah Gerakan Berea itu ?
Gerakan Berea, seperti yang dikatakan Rev.Kim untuk meyakinkan orang-orang Kristen mengikuti contoh orang-orang di Berea dan menyelidiki Kitab Suci supaya menjadi murid-murid Yesus yang sejati. Berbicara tentang Gerakan Berea, Rev. Kim menjelaskan charakter orang-orang Berea dan konsep dan tujuan dari Gerakan tersebut. Beliau menuliskan hal-hal tersebut dan diterbitkan dalam bentuk buku ditahun 1995. Kemudian beliau mengangkat saya menjadi direktur pertama dari Institute Berea International.

Karakter :
- orang-orang Berea adalah orang-orang yang memiliki hati yang seimbang
- Orang-orang Berea menyelidiki Kitab Suci setiap hari
- Orang-orang Berea membangun iman mereka dari Alkitab

Konsep :
- Gerakan Gereja Perjanjian Baru
- Gerakan yang menyerupai Alkitab
- Gerakan pemimpin-pemimpin orang awam

Tujuan :
- Untuk menyatakan gambar kehendak Allah yang berpusat pada Allah
- Untuk menyaksikan kuasa Allah yang universal
- Untuk membaptis dan memuridkan

Gerakan ini janganlah dimengerti sebagai suatu gerakan yang berdenominasi khusus. Fokus dari gerakan Berea adalah atas semua orang Kristen yang percaya dan menyelidiki Kitab Suci, memampukan mereka untuk menjadi pemimpin-pemimpin rohani saat ini. Lebih jauh, tujuannya adalah untuk membantu para hamba Tuhan supaya lebih aktif lagi didalam pelayanan mereka. Ini adalah juga satu gerakan Kristen yang penuh kuasa untuk mengembalikan Authoritas Rasuli (Satu ciri dari gereja mula-mula yang sudah lama lenyap) dan satu gerakan yang menjadikan siapapun yang percaya didalam Yesus, seorang murid Tuhan yang penuh kuasa. Sudah barang tentu bahwa suatu gerakan seperti ini hanya bisa terrealisir penuh apabila orang-orang membaca dan memiliki Firman Allah dan KuasaNya oleh inspirasi dari Kitab Suci.

Apakah Firman Allah itu ?
Setelah membaca seluruh Alkitab sebanyak 75 kali, dan terutama setelah menerima inspirasi dari 2 ayat specific didalam Injil Yohanes, Rev. Kim dipanggil Allah pada tanggal 13 Mei 1962. “Jikalau kamu tetap dalam FirmanKu, kamu benar-benar adalah muridku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran ini akan memerdekakan kamu (Yoh. 8 : 31-32).“Jikalau kamu tinggal didalam. Aku dan FirmanKu tinggal didalam kamu mintalah apa saja yang kamu kehendaki dan kamu akan menerimanya (Yoh. 15:7). Semenjak hari itulah Rev. Kim telah mengalami kuasa kesembuhan Ilahi dan kuasa untuk mengusir setan-setan. Oleh pernyataan Allah beliau menerima “Gambar kehendak Allah” yang merupakan topik utama di dalam iman dan theologinya. Di tahun 1976 dengan apa yang telah dimulai sebagai suatu Study Alkitab baru 3 tahun sebelumnya, akhirnya dinamakan “BEREA Academy”. Secara khusus ini di tujukan untuk membaca Alkitab dengan memperhatikan hal-hal yang berbau mystik. Memusatkan diri pada karunia Roh Kudus tanpa didukung dari Firman Allah dipandang sebagai yang sangat berbahaya, sama seperti mengendarai sebuah mobil tanpa rem.

Berea Academy memulai dengan mengingatkan orang-orang akan bahaya bukan hanya terhadap konstitusi, tetapi juga peraturan-peraturan dan authoritas hirarki yang dibangun atas doktrin mereka sendiri, dengan demikian juga terhadap semakin meningkatnya keduniawian sebagai akibat dari Theology liberal.

Lagi, Berea memberi peringatan keras terhadap karunia-karunia yang berbau mistik, seperti prediksi terhadap peristiwa-peristiwa kehidupan yang baik dan buruk dan jatuh dalam keadaan tidak sadar yang disebabkan roh-roh jahat.

Sekarang saya kembali kepada panggilan Rev. Kim yang terjadi melalui penerimaan Firman. Allah yang dikutib dari Alkitab yang telah disebutkan diatas. Cara yang tepat untuk memperoleh kuasa Allah adalah mengetahui kebenaran dengan menerima perkataan Yesus didalam Alkitab. Melalui pengajaran Rev. Kim mengenai bermacam-macam Firman Allah, saya telah mendapat inspirasi dan telah bekerja untuk gerakan ini. Beliau menjelaskannya sebagai berikut :
-Firman Allah (Logos) pada mulanya (Yoh.1:1)
-Perintah Allah (Kej.1:3)
-Hukum Taurat (Pentateuch)
-Injil (kitab-kitab Injil)
-Kebenaran (Yohanes)

Hukum Taurat tidak bisa menyelamatkan manusia. Pada masa Hukum Taurat, Allah berfirman kepada manusia : “Hari ini Aku memanggil langit dan bumi sebagai saksi terhadap kamu, bahwa Aku perhadapkan kepadamu kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Sekarang pilihlah kehidupan supaya kamu dan keturunan kamu dapat hidup (Ul.30:19). Namun , Injil menyelamatkan manusia tanpa kematian dan kutuk. Sekarang dengan pertolongan Roh Kudus kita bisa mengetahui kebenaran dengan menerima perkataan Yesus. Oleh karena itu didalam merenungkan Gerakan Berea bukan hanya suatu “Gerakan kembali kepada Alkitab” tetapi suatu “Gerakan kembali kepada Firman “atau suatu “Gerakan kembali kepada Kebenaran”

Apakah strategi Misi Berea itu ?
Gerakan Berea adalah suatu gerakan misi untuk memberitakan Injil dan kemudian membagikannya kepada dunia. Saat ini secara internasional orang-orang Berea telah menjalankan misi mereka semenjak 1970’an. Strategi Misi Berea dapat disimpulkan sebagai berikut :
- Misi Penduduk Asli
- Misi Pemuridan- Misi Iman
- Misi Kuasa

Kita orang-orang Berea telah mencoba bekerja sama dengan beberapa gereja dan organisasi diladang misi, sesuai dengan strategi-strategi ini yang telah ditunjuk oleh Rev. Kim. Meskipun strategi-strategi ini adalah sama seperti misi Pentakosta/Charismatic, kita orang-orang Berea telah mempertahankan keseimbangan antara pengajaran Firman Allah dengan praktek kuasa Allah. Misalnya, pengikut pengajaran dari Berea Academy tidak hanya belajar Gambar Kehendak Allah tetapi juga mengalami Kuasa Allah secara nyata.

Saya mengucap syukur kepada Allah yang telah memakai saya sebagai salah satu alat-Nya utnuk mengambil bagian didalam gerakan ini. Setelah menerima panggilan dengan ayat-ayat dari Amos 8 :11-14 di mei 1976 dan mengikuti kuliah dari Berea Academy semenjak September 1981, saya telah mengalami kenyataan dari Misi Berea dengan kebenaran dan kuasa Ilahi dari Allah. Saya yakin, bahwa orang-orang Berea akan mempunyai dampak yang besar terhadap dunia dengan menanggapi Firman Allah secara benar dan dengan mengembangkan suatu pemuridan dari orang-orang percaya.
Oleh : SAMUEL S.S.HAN
Rektor Berea International Theological Seminary)
(Ex-Direktur Berea Institute International)
Diambil dari majalah today Berean’s edisi winter 2005
Diterjemahkan oleh: Bpk Edward Susanto